Kita sering mendengarkan istilah Tauhid Rububiyyah, Tauhid
Uluhiyyah, dan Tauhidul Asma wash-Sifat, apa sih interpretasi
di ketiga istilah tersebut?, naha mari kita simak uraian berikut.
Tauhid ar-Rububiyyah adalah meng-Esa-kan Dzat yang menjadikan dan yang mengatur serta yang menguasai alam ini. Jadi, tidak ada dzat yang menjadikan serta yang mengatur serta menguasai alam ini kecuali Allah SWT saja.
Tauhid al-Uluhiyyah
adalah meng-Esa-kan Dzat yang berhak disembah dan dita’ati sepenuhnya. Jadi,
tidak ada dzat yang berhak disembah dengan sebenar-benar sembah dan ditaati
sepenuhnya melainkan Allah SWT.
Kemudian untuk kedua tauhid ini (Tauhid ar-Rububiyyah dan Tauhid
al-Uluhiyyah) terjadi talazum, artinya saling tetap menetapi (tidak bisa
dipisahkan), secara ‘uruf maupun syara’. Jadi, barang siapa yang berkeyakinan
bahwa tidak ada tuhan yang menjadikan alam ini kecuali Allha SWT, maka berarti
dia juga berkeyakinan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah
SWT. Maka dari itu orang mukallaf tidak cukup kalau tauhidnya hanya berupa
salah satu dari tauhid tersebut.
Adapun tauhidulasma wash-shifat, maksudnya: asma Allah SWT
baik yang menunjukkan kepada Dzat Allah SWT saja, seperti lafaz “Allah”, atau
yang menunjukkan Dzat sekaligus sifat-Nya,
seperti al-‘Alim, al-‘Qadir jutga sifat-sifat Allah SWT seperti Qudrat,
semuanya adalah qadimah (tidak ada permulaan) dan semuanya maha Esa (tidak
terdiri dari bagian-bagian sertya tidak serupa dengan asma/nama-nama yang
dimliki oleh makhluk.
nice job bro... keep your posting istiqamah...
ReplyDeletesyukran..
ReplyDeleteMoga blog ana ini lebih bersinar kedepan..
Amien..